29 November 2005

50 Persen Pesisir Kaltim Rusak Parah

Tanggal : 29 Nopember 2005
Sumber : http://www.samarinda.go.id/node/4547


SAMARINDA - Diperkirakan dari sekitar 1.185 kilometer wilayah pesisir dan laut Kaltim, sebesar 50 persen mengalami kerusakan. Kerusakan wilayah pesisir ini tidak hanya di satu tempat, tapi bersifat sporadis. Sehingga jika dilihat dari udara, ada beberapa titik kerusakan.

"Kalau kita lihat di sepanjang Sungai Pantuan, Samarinda, dan wilayah Tarakan Seberang, posisi mangrove dan hutan nipah tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan tersebut," kata Kabid Pengembangan SDA dan Prasarana Wilayah Bappeda Kaltim Ir Zairin Zain MSi kepada Kaltim Post setelah menyampaikan materi Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Kelautan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kaltim, kemarin.


Menurut dia, saat ini pengelolaan sumberdaya pesisir di Kaltim sedang mengalami pergeseran pola pengelolaan yaitu pola pada masa lalu. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut ini lebih memprioritaskan pada pendekatan ekonomi. Sedangkan saat ini pendekatan pengelolaan pesisir dan laut lebih mengutamakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan melibatkan masyarakat sekitarnya secara partisipatif.


"Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah degradasi biofisik lingkungan pesisir laut seperti rusaknya terumbu karang, menurunnya biota ikan, baik kuantitas maupun kualitasnya dan juga erosi pantai, termasuk juga pencemaran dan pendangkalan," imbuhnya.


Yang lebih penting lagi adalah tidak ada kepastian hukum, sehingga mengakibatkan adanya pemilikan dan penguasaan sumberdaya pesisir dan laut yang dimiliki lebih dari satu kelompok. Tidak hanya itu saja, pengawasan yang lemah juga menjadi salah faktor permasalahan penanganan wilayah pesisir ini.


Sementara itu Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (LPM Unesa) Alimufi Arif mengungkapkan, mestinya rencana strategi pengelolaan pesisir Kaltim disusun dengan pendekatan marketing places. Hal ini untuk memenangkan kawasan pesisir, khususnya berkaitan dengan turis, perdagangan, dan investor. "Pengelolaan wilayah pesisir terpadu tidak lepas dari zonasi, sedangkan di Kaltim zonasinya masih banyak yang mesti diluruskan," tukasnya.(zom)