17 Mei 2006

Warga Pantai Barat Sumatera Waspada Gempa.


Tanggal : 17 Mei 2006
Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/sumatera/2006/05/17/brk,20060517-77631,id.html

TEMPO Interaktif, Medan:Badan Meteorologi dan Geofisika wilayah Sumatera bagian utara memperingatkan penduduk di wilayah pesisir pantai barat agar waspada terhadap terjadinya gempa besar.

"Karena belum ada teknologi di dunia yang dapat memprediksi terjadinya gempa. Yang ada alat menganalisa setelah terjadinya gempa" ucap Albertus Tua Simanulang, staf Analisa Gempa Wilayah Sumatera Bagian Utara, Rabu sore.

Albertus mengatakan wilayah pesisir pantai barat merupakan daerah yang sangat rawan gempa karena merupakan pertemuan dua lempeng Euro Asia dan Endo Australia. Wilayah tersebut di antaranya meliputi, Aceh, Pulau Nias, Pulau Simeulue sebagian wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Kewaspadaan, menurut Albertus, sangat penting terutama bagi keselamatan penduduk. Gempa terakhir terjadi pada Selasa pukul 22.28 WIB berkekuatan 6,9 Skala Richter. gempa ini mengguncang sebagian wilayah Sumatera Utara.

Pusat gempa terjadi di laut kawasan Teluk Dalam, Nias Selatan atau sekitar 110 kilometer arah barat daya Teluk Dalam. Getaran gempa sangat kuat dirasakan di Nias, Sibolga, dan Mandailing Natal. Sedangkan getaran lemah dirasakan di wilayah Padang Sidempuan.

Ketika dihubungi Tempo sesaat setelah gempa, badan Meteorologi dan Geofisika mencatat ada 4 kali gempa susulan dengan kekuatan rata-rata 5,4 Skala Richter. Hingga malam ini telah terjadi 39 kali gempa dengan rata-rata kekuatan semakin menurun yakni 3,4 Skala Richter.

Abu Bakar, salah seorang warga, mengatakan saat peristiwa gempa warga panik dan berhamburan keluar rumah. Abu bakar yang saat itu dalam perjalanan dari Nias Selatan menuju Nias menyaksikan warga melarikan diri ke arah perbukitan mengantisipasi naiknya gelombang air laut.

Adapun ibu kota Nias, Gunung Sitoli, warga yang bermukim di kawasan perbukitan kuatir terhadap robohnya bangunan rumah mereka. Karena terlalu sering terjadi gempa, sebagian besar pondasi rumah di Gunung Sitoli mengalami kerusakan.

Gempa besar berskala 8,7 SR di Nias pada 28 Maret 2005. Sejumlah warga Gunung Sitoli menjadi korban akibat tertimpa runtuhan hotel dan rumah.