Tanggal : 16 September 2006
Sumber : http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2006091601122723
LIWA (Lampost): Sejumlah warga Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat (Lambar), Jumat (15-9), menyambut baik rencana pemasangan alat pendeteksi dini (seismograf digital) gempa dan tsunami di kabupaten tersebut. Namun, para warga meminta alat itu ditempatkan di Krui. Pasalnya, Krui merupakan wilayah Pesisir yang dekat dengan Liwa dan pesisir lainnya.
Pernyataan itu disampaikan sejumlah warga Krui, di antaranya Gunawan, Tati, dan lain-lain. Mereka meminta alat pendeteksi dini gempa dan tsunami dipasang di wilayah Krui karena gempa yang sering terjadi di wilayah Lambar selama ini pusatnya di Samudera Hindia yang tidak berjauhan dengan wilayah pesisir Krui.
"Pada dasarnya warga Krui dan sekitarnya senang dengan rencana pemerintah memasang alat pendeteksi gempa dan tsunami di Lambar. Tetapi sebaiknya dipasang di wilayah Krui sebab wilayah Krui yang selama ini sering menjadi pusat patahan gempa. Kendati pusat gempa berada di laut Hindia yang tidak berjauhan dengan Krui, getarannya sangat kuat dirasakan di Liwa ketimbang Krui," kata Gunawan yang diamini sejumlah rekannya, kemarin.
Menurut dia, di Liwa getaran gempa lebih kuat dibanding Krui. Pasalnya, kultur tanahnya labil karena tanahnya terdiri dari tanah dan pasir. "Sehingga, jika terjadi gempa, getarannya sangat dirasakan ketimbang di wilayah Pesisir. Akibat tanah labil, jika terjadi bencana gempa bumi, di Liwa rawan berjatuhan korban," ujarnya.
Ia menilai jika alat pendeteksi gempa dan tsunami itu dipasang di wilayah Liwa, akan menyulitkan pemerintah daerah jika memberitahukan kepada warga Krui dan pesisir lainnya. Sebab, untuk memberitahukan kepada warga di pesisir, butuh waktu lama karena lokasinya cukup jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar