Tanggal : 23 Juni 2008
Sumber : Yudha [mailto:yudha_mjn@yahoo.co.id]
MAMUJU-- Unjuk rasa menentang eksplorasi dan eksploitasi minyak diMamuju berjalan ricuh. Puluhan pendemo yang mengatasnamakan GerakLapar (gerakan rakyat melawan penjajahan gaya baru) baku pukul denganaparat Satpol PP Kantor Gubernur Sulbar, Sabtu (16/6).Kericuhan berawal saat sekitar 50an pengunjukrasa ini menggelar aksidengan memalang pintu keluar Kantor Gubernur Sulbar. Aksi ini membuatakses keluar masuk ke kantor gubernur menjadi terganggu.Di saat yang sama, Wakil Gubernur Sulbar Amri Sanusi hendak keluarkantor untuk sebuah urusan.
Melihat pendemo menghalangi jalan keluar 'sang bos', sejumlah aparat satpol PP pun mencoba menghalau para aktivis.Namun karena pendemo tetap bertahan, kericuhan pun tidak dapatdihindarkan. Satpol PP dan peserta unjuk rasa terlibat perkelahian.Insiden ini diperparah lagi dengan tindakan Patwal (Patroli Pengawal)yang langsung menerobos barikade demosntran dengan menggunakan mobil.Melihat mobil tiba-tiba datang menerobos, para pendemo langsungkocar-kacir. Pintu keluar Kantor Gubernur Sulbar pun langsung'bersih'. Mobil Wagub Amri langsung melenggang bebas.Tak berhasil menemui gubernur dan wakil gubernur, demosntran lantasmenuju ke gedung DPRD Sulbar. Mereka pun mengadukan eksplorasi daneksploitasi minyak pada enam blok di Mamuju yang dinilai cenderungmerugikan masyarakat Mamuju. Khususnya pada blok Budong-budong.Bukan hanya itu, aktivis Gerak Lapar juga membawa sejumlah warga yanghingga kini belum diselesaikan kompensasi pembebasan lahannya, yangdigunakan untuk eksplorasi migas dan sistem geolistrik. Kebanyaknwarga korban berasal dari Desa Salukayu, Kecamatan Papalang, Mamuju.Hingga saat ini, aktivis Gerak Lapar masih melakukan dialog denganwakil rakyatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar