Tanggal : 6 Juli 2007
Sumber : http://www.beritakotamakassar.com/view.php?id=10351&jenis=Makassar_Kota
Masyarakat Diimbau tidak Konsumsi Kerang
MAKASSAR, BKM - Dinas Keluatan dan Ketahanan Pangan Kota Makassar kembali mengingatkan warga, utama para nelayan dan masyarakat di sepanjang pesisir Pantai Mariso untuk menghentikan mengkonsumsi kerang. Imbauan ini terkait temuan tingginya tingkat pencemaran limbah industri di Pantai Losari dalam beberapa bulan terakhir.
"Yang terkena limbah darat kebanyakan hasil laut yang ada dipesisir, contohnya kerang. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak mempunyai keprihatinan terhadap lingkungan, bahkan membuang limbah ke laut," jelas Kepala Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Kota Makassar Saiful Saleh, Kamis (5/7).
Menghadapi masalah ini, dinas kelautan mengupayakan sosialisasi penanganan pencemaran laut dengan memberi kesadaran kepada masyarakat. Gunanya, untuk menghentikan pola pembuangan limbah di laut serta kembali menjaga laut dari pencemaran. Bukan hanya pada pesisir Mariso yang terimbas pencemaran tingkat tinggi ini. Sepanjang wilayah Pelabuhan Paotere juga tercemar oleh limbah dari beberapa industri yang berdiri di sekitarnya.
"Kami telah melakukan perbaikan melalui analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Pada amdal ini semua program penyelamatan lingkungan telah dicanangkan, mulai dari segi penyelamatan lingkungan serta metode sosialisasi di masyarakat," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, program ini telah dicanangkan dan hasilnya sudah cukup membaik. Masyarakat mulai mengerti dampak lingkungan yang terjadi apabila melakukan pembuangan limbah di laut, "Ya dampaknya sudah sangat jelas, berupa hasil laut pesisir yang sudah tidak layak konsumsi. Kami berharap masyarakat lebih peduli dan tahu risiko ketika mengotori lingkungan," kata Saiful.
Kepala Seksi Analisa Dampak Lingkungan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Makassar Suryono, kepada BKM mengatakan, level pencemaran di Pantai Losari sudah ambang batas. Tingkat pencemaran dari dalam kota semakin tidak bisa dibendung. Akibatnya berbagai jenis biota laut di sekitarnya telah rusak.
Kondisi ini hanya bisa diselamatkan dengan mempercepat proses revitalisasi.
"Pencemaran telah ambang batas. Sebelumnya kami juga sudah mengingatkan bahwa dalam level seperti itu, pencemaran bisa memicu kanker bagi manusia," jelas Suryono.
Menurutnya, tingkat pencemaran limbah Pantai Losari telah melewati ambang batas yakni mencapai 1400 mpv/100 ml. Dengan level pencemaran seperti ini berpotensi menimbulkan kerawanan penyakit bagi manusia, terutama bagi yang mengkonsumsi kerang atau jenis ikan yang ada di sekitar pantai tersebut. Penyakit yang bisa ditimbulkan oleh jenis ikan yang tercemar limbah itu adalah kanker.
Sumber : http://www.beritakotamakassar.com/view.php?id=10351&jenis=Makassar_Kota
Masyarakat Diimbau tidak Konsumsi Kerang
MAKASSAR, BKM - Dinas Keluatan dan Ketahanan Pangan Kota Makassar kembali mengingatkan warga, utama para nelayan dan masyarakat di sepanjang pesisir Pantai Mariso untuk menghentikan mengkonsumsi kerang. Imbauan ini terkait temuan tingginya tingkat pencemaran limbah industri di Pantai Losari dalam beberapa bulan terakhir.
"Yang terkena limbah darat kebanyakan hasil laut yang ada dipesisir, contohnya kerang. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak mempunyai keprihatinan terhadap lingkungan, bahkan membuang limbah ke laut," jelas Kepala Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Kota Makassar Saiful Saleh, Kamis (5/7).
Menghadapi masalah ini, dinas kelautan mengupayakan sosialisasi penanganan pencemaran laut dengan memberi kesadaran kepada masyarakat. Gunanya, untuk menghentikan pola pembuangan limbah di laut serta kembali menjaga laut dari pencemaran. Bukan hanya pada pesisir Mariso yang terimbas pencemaran tingkat tinggi ini. Sepanjang wilayah Pelabuhan Paotere juga tercemar oleh limbah dari beberapa industri yang berdiri di sekitarnya.
"Kami telah melakukan perbaikan melalui analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Pada amdal ini semua program penyelamatan lingkungan telah dicanangkan, mulai dari segi penyelamatan lingkungan serta metode sosialisasi di masyarakat," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, program ini telah dicanangkan dan hasilnya sudah cukup membaik. Masyarakat mulai mengerti dampak lingkungan yang terjadi apabila melakukan pembuangan limbah di laut, "Ya dampaknya sudah sangat jelas, berupa hasil laut pesisir yang sudah tidak layak konsumsi. Kami berharap masyarakat lebih peduli dan tahu risiko ketika mengotori lingkungan," kata Saiful.
Kepala Seksi Analisa Dampak Lingkungan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Makassar Suryono, kepada BKM mengatakan, level pencemaran di Pantai Losari sudah ambang batas. Tingkat pencemaran dari dalam kota semakin tidak bisa dibendung. Akibatnya berbagai jenis biota laut di sekitarnya telah rusak.
Kondisi ini hanya bisa diselamatkan dengan mempercepat proses revitalisasi.
"Pencemaran telah ambang batas. Sebelumnya kami juga sudah mengingatkan bahwa dalam level seperti itu, pencemaran bisa memicu kanker bagi manusia," jelas Suryono.
Menurutnya, tingkat pencemaran limbah Pantai Losari telah melewati ambang batas yakni mencapai 1400 mpv/100 ml. Dengan level pencemaran seperti ini berpotensi menimbulkan kerawanan penyakit bagi manusia, terutama bagi yang mengkonsumsi kerang atau jenis ikan yang ada di sekitar pantai tersebut. Penyakit yang bisa ditimbulkan oleh jenis ikan yang tercemar limbah itu adalah kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar