Tanggal : 30 Juni 2007
Sumber: http://www.posmetrobatam.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1361&Itemid=34
Tercecer dari Kapal Hongkong
KABIL, METRO: Warga Kabil Lama, menemukan tumpahan minyak kelapa sawit di pantai Kabil Lama. Tumpahan minyak itu menggumpal mengotori sepanjang pantai dan perairan sekitar.
Limbah ini berasal dari Kapal Yue You 902 bertuliskan Hongkong di buritannya yang sedang memuat minyak goreng yang akan diekspor ke Cina.
Sabtu (30/6) jajaran Polsekta Kabil dan Poltabes Barelang mendatangi lokasi untuk melakuakn pengecekan langsung laporan warga tersebut.
Akibatnya kapal yang seharusnya sudah berangkat ke Cina itu terpaksa ditunda keberangkatanya terkait tumpahan ini. Tumpal, bagian yang menangani asuransi di PT Sinergy Oil Nusantara (SON)-perusahan kapal tersebut mengatakan, tumpahan ini lantara adanya dorongan dari tenaga hidrolik dari darat usai pengisian.
Peristiwa ini terjadi diperkirakan pukul 14.00 WIB sehari sebelumnya. “Bentuknya memang langsung membeku seperti lilin, tumpah dan menyebar sampai ke pantai,” ujarnya. Tumpal mengaku tumpahan itu cuma sebanyak dua ember saja. “Kalau sudah tercampur air memang menyebar,” sambungnya.
Perusahaan SON ini, dijelaksan Tumpal mengespor minyak goreng ke Cina. Bahan minyak goreng itu menurutnya juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk kosmetik, sabun dan lilin.
Nah, kejadian sore itu, minyak-minyak itu tumpah melalui manhole ke tiga dari kapal tersebut. “Di sini ada 15 manhole, tapi muncrat dari satu manhole ini saja,” sambungnya. Menurut Tumpal kapal itu memuat 10 ribu ton minyak goreng yang dibuat dari kelapa sawit.
Sementara di tepi pantai depan PT Ecogreen, gumpalan itu masih terliaht banyak. Bahkan sehari sebelumnya, menurut Dedi, ia sempat melihat warga mengambil limbah-limbah itu yang kemudian dimasukkan ke karung.
“Warga dibayar perusahan itu untuk mengumpulkannya,” ujarnya.
Bahkan Dedi mengaku sempat melihat puluhan karung limbah yang sudah dikumpulkan warga dan diserahkan pada pihak kapal.
Sementara Awi (pihak PT Uni Utama Samudra), agen kapal tersebut mengatakan pihaknya hanya punya wewenang menunjukkan dokumen-dokumen kapal itu saja. “Ya dokumennya ada semua,” katanya.
Pihak Bapedalda dan Scufindo pun hadir ditempat itu untuk mengambil lansung sample tumpahan minyak tersebut. Selain gumpalan minyak itu, air laut yang tercemari pun dimabil juga beberapa botol untuk dicek di laboratorium. “Ya air laut kita pegang saja licin,” jelas Wakasat Reskrim Potlabes Barelang, AKP Nursantiko.
Menurut Nur Santiko, pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap sampel-sampel minyak tersebut ke laboratorium, baru bisa dipastikan volume minyak yang tumpah di perairan Kabil Lama itu. “Kita periksa dulu,” tegasnya. Ditambahkannya, nanti bisa dilanjutkan proses hukumnya kalau sudah ada hasil pemeriksaan dari laboratorium.(sya)
Sabtu (30/6) jajaran Polsekta Kabil dan Poltabes Barelang mendatangi lokasi untuk melakuakn pengecekan langsung laporan warga tersebut.
Akibatnya kapal yang seharusnya sudah berangkat ke Cina itu terpaksa ditunda keberangkatanya terkait tumpahan ini. Tumpal, bagian yang menangani asuransi di PT Sinergy Oil Nusantara (SON)-perusahan kapal tersebut mengatakan, tumpahan ini lantara adanya dorongan dari tenaga hidrolik dari darat usai pengisian.
Peristiwa ini terjadi diperkirakan pukul 14.00 WIB sehari sebelumnya. “Bentuknya memang langsung membeku seperti lilin, tumpah dan menyebar sampai ke pantai,” ujarnya. Tumpal mengaku tumpahan itu cuma sebanyak dua ember saja. “Kalau sudah tercampur air memang menyebar,” sambungnya.
Perusahaan SON ini, dijelaksan Tumpal mengespor minyak goreng ke Cina. Bahan minyak goreng itu menurutnya juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk kosmetik, sabun dan lilin.
Nah, kejadian sore itu, minyak-minyak itu tumpah melalui manhole ke tiga dari kapal tersebut. “Di sini ada 15 manhole, tapi muncrat dari satu manhole ini saja,” sambungnya. Menurut Tumpal kapal itu memuat 10 ribu ton minyak goreng yang dibuat dari kelapa sawit.
Sementara di tepi pantai depan PT Ecogreen, gumpalan itu masih terliaht banyak. Bahkan sehari sebelumnya, menurut Dedi, ia sempat melihat warga mengambil limbah-limbah itu yang kemudian dimasukkan ke karung.
“Warga dibayar perusahan itu untuk mengumpulkannya,” ujarnya.
Bahkan Dedi mengaku sempat melihat puluhan karung limbah yang sudah dikumpulkan warga dan diserahkan pada pihak kapal.
Sementara Awi (pihak PT Uni Utama Samudra), agen kapal tersebut mengatakan pihaknya hanya punya wewenang menunjukkan dokumen-dokumen kapal itu saja. “Ya dokumennya ada semua,” katanya.
Pihak Bapedalda dan Scufindo pun hadir ditempat itu untuk mengambil lansung sample tumpahan minyak tersebut. Selain gumpalan minyak itu, air laut yang tercemari pun dimabil juga beberapa botol untuk dicek di laboratorium. “Ya air laut kita pegang saja licin,” jelas Wakasat Reskrim Potlabes Barelang, AKP Nursantiko.
Menurut Nur Santiko, pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap sampel-sampel minyak tersebut ke laboratorium, baru bisa dipastikan volume minyak yang tumpah di perairan Kabil Lama itu. “Kita periksa dulu,” tegasnya. Ditambahkannya, nanti bisa dilanjutkan proses hukumnya kalau sudah ada hasil pemeriksaan dari laboratorium.(sya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar