25 Juni 2007

Akibat Pencemaran, Biota Laut di Pesisir Perairan Kota Semarang Bisa Berkurang

Tanggal : 25 Juni 2007
Sumber : http://64.203.71.11/kompas-cetak/0706/25/jateng/55326.htm


SEMARANG, KOMPAS - Menjaga keragaman dan kelestarian biota laut di pesisir perairan Kota Semarang bukan hanya tugas pemerintah maupun kelompok-kelompok peduli lingkungan. Masyarakat, terutama yang tinggal di daerah aliran sungai, harus membangun kesadaran dan mau terlibat menjaga keragaman dan kelestarian biota laut itu.


Ketua Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (LPSPK FPIK) Universitas Diponegoro Semarang Krisna Adi Suryono mengatakan hal itu seusai mengambil sampel biota laut dalam sedimen laut pesisir Kecamatan Tugu, Semarang, Sabtu (23/6).


"Biota laut di pesisir perairan Kota Semarang lama-kelamaan bisa berkurang dan tidak lagi beragam. Reklamasi pantai dan pencemaran air yang datang dari akumulasi limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab utamanya," kata dia.


Sabtu pagi, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Semarang bekerja sama dengan LPSPK FPIK Undip meneliti biota laut di perairan Kecamatan Tugu. Penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman biota laut dan kondisi perairan pesisir Kota Semarang.


Penelitian itu dimulai dari pesisir Kelurahan Mangunharjo hingga pesisir Kelurahan Tambakharjo dengan jarak lurus sekitar lima kilometer. Tim yang beranggotakan lima orang ini menyewa perahu nelayan untuk mengambil sampel sedimen di enam titik. Sampel sedimen ini bisa menjadi bioindikator dan untuk mengukur kualitas air.


Perjalanan tim peneliti tersebut sempat terkendala. Ketika keluar dari muara Kali Mangunharjo, mesin perahu yang ditumpangi tim peneliti rusak sehingga perahu itu sempat terapung-apung di laut lepas. Beberapa menit kemudian, perahu nelayan lain datang menolong dan menarik perahu itu kembali ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mangunharjo. Masih bagus


Berdasarkan hasil pengamatan sementara sebelum uji laboratorium, Krisna bersama timnya menyatakan, perairan di lokasi penelitian itu masih bagus. Tanah dan air tidak berbau, jumlah oksigen terlarut masih tinggi atau rata-rata di atas tujuh miligram per liter, dan derajat keasaman 6,5-7 pH.


Menurut dia, perairan pesisir Kecamatan Tugu itu sangat diuntungkan karena tidak banyak industri di daerah itu. Untuk itu, ia berharap agar kondisi itu tetap dipertahankan dan dilestarikan dengan penanaman mangrove.


Beberapa waktu lalu, Kepala Bapedalda Kota Semarang Sujoko mengatakan, penelitian itu untuk mengetahui keberadaan zat pencemar dalam air laut maupun biota. Ia berharap hasil penelitian ini bisa menjadi dasar Pemerintah Kota Semarang dalam mengambil kebijakan selanjutnya.

Tidak ada komentar: