Tanggal : 12 Juni 2007
Sumber : http://www.ypha.or.id/information.php?subaction=showfull&id=1181642668&archive=&start_from=&ucat=2&
Jakarta, Kompas - Intrusi atau peresapan air laut yang mencemari air tanah di Jakarta hingga kini terus berlanjut. Ini dikarenakan proses penanaman vegetasi di pesisir, optimalisasi resapan air, dan pengurangan eksploitasi air tanah tidak berjalan.
Untuk menahan intrusi tersebut, warga Jakarta sebenarnya dapat membuat lubang resapan biopori, seperti yang dilakukan warga Bogor saat ini. Demikian disampaikan pencetus teknologi lubang resapan biopori dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamir R Brata.
Lubang-lubang resapan biopori (LRB) dibuat di Bogor untuk memasukkan air hujan sebanyak- banyaknya ke dalam tanah hingga meresap ke sumber air tanah. Upaya ini juga bertujuan untuk mengurangi limpasan air hujan ke daerah hulu di wilayah Jakarta hingga mengakibatkan banjir. Jakarta sendiri sekarang juga membutuhkan teknologi seperti itu untuk melawan intrusi air laut," urai Kamir.
Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup di Balai Kota Bogor, Minggu (10/6), Kamir dan Rektor IPB Ahmad Ansori diberi penghargaan oleh Wali Kota Bogor atas upaya mereka menyelamatkan lingkungan hidup. Pada kesempatan itu Pemerintah Kota Bogor membagikan 210 bor LRB dan Bank Ekspor Indonesia memberikan 470 bor LRB kepada masyarakat Bogor.
LRB merupakan teknik sederhana untuk meresapkan air ke dalam tanah melalui lubang dengan diameter 15-30 sentimeter dan kedalaman satu meter. Untuk mengoptimalkan pori-pori tanah dalam menyerap air, perlu ditumbuhkan fauna atau tanaman dengan cara memasukkan sampah organik ke lubang tersebut.
Jika LRB juga dibuat masyarakat Jakarta secara meluas, peresapan air ke dalam tanah pun akan meningkat. Kondisi tanah yang banyak menyerap air hujan ini akan mengisi kembali pori yang kosong akibat eksploitasi air tanah hingga akhirnya dapat menahan intrusi air laut.
Secara terpisah, Kepala Subdirektorat Mitigasi Bencana dan Pencemaran Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan Subandono Diposaptono mengatakan, semestinya upaya menahan intrusi air laut menjadi agenda penting di Jakarta. Pantai Jakarta harus ditanami mangrove, area resapan air dipertahankan dan ditambah, serta pengambilan air tanah dikurangi.
"Saat ini intrusi air laut ke dalam tanah di Jakarta sudah makin menjauh dari garis pantai. Upaya menahan intrusi yang paling penting meliputi tiga hal, yaitu membuat vegetasi mangrove, memperluas area resapan air, dan mengurangi pemanfaatan air dalam tanah," kata Subandono Diposaptono. (NAW)
(sumber: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0706/12/humaniora/3592388.htm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar