14 Februari 2008

Pulau Rote Dilanda Bencana Berkelanjutan


Tanggal : 14 Februari 2008
Sumber : http://www.kapanlagi.com/h/0000213366.html


Kapanlagi.com
- Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Januari hingga kini terus dilanda bencana alam berkelanjutan yang mengakibatkan rumah penduduk porak-poranda, ruas jalan dan jembatan terancam putus serta infrastruktur lainnya terganggu.

"Bencana alam yang melanda pulau paling selatan Indonesia itu berupa banjir akibat luapan air sungai dan guyuran hujan deras, tanah longsor, gelombang pasang dan angin puting beliung," kata Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) NTT, Ir Edy Aloysius, MT, di Kupang, Kamis.


Aloysius yang didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai (PBPS), Alfred Lukas, ATP, mengatakan, bencana alam yang melanda Pulau Rote itu sudah terdata pada Posko Penanganan Bencana Dinas Kimpraswil NTT berdasarkan laporan dari petugas lapangan di lokasi bencana.


Bencana alam itu melanda tiga kecamatan di Kabupaten Rote Ndao yakni Kecamatan Pantai Baru, Rote Barat Daya dan Rote Barat Laut.


Kejadian pertama di bulan Januari 2008 berupa banjir dan tanah longsor di Pantai Baru yang mengakibatkan lebih dari 30 unit rumah rusak parah dan ruas jalan serta jembatan di wilayah itu nyaris putus total.


"Sekitar 100 hektare sawah pada areal irigasi Edalode tergenang, bahkan saluran irigasi Edalode sepanjang 300 meter itu terganggu," ujarnya.


Ia mengatakan bencana tanah longsor kembali terjadi pada akhir Januari lalu yang mengakibatkan ruas jalan jurusan Ba`a-Busalangga di Desa Temak, Kecamatan Rote Barat Daya, terancam putus.


Awal Pebruari lalu, terjadi gelombang pasang disertai angin kencang yang mengakibatkan tembok penahan pasir di kawasan pesisir dan dermaga kapal di Rote Barat Daya, rusak parah.


"Peristiwa terakhir tanggal 13 Pebruari kemarin yakni tanah longsor di Oelua, Kecamatan Rote Barat Laut, yang mengakibatkan spil way bagian kiri Bendung Lekobatu terancam putus total," ujar Aloysius.

Tidak ada komentar: