26 Februari 2008

Tumpahan Minyak Kapal Kharisma Terus Melebar


Sumber : http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=153354


SURABAYA--MEDIA: Tumpahan minyak akibat terbaliknya kapal Kharisma di Dermaga Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, terus melebar hingga radius 100 meter dari lokasi terbaliknya kapal tersebut.


Saat ini, pencemaran sudah mendekati dermaga tempat berlabuhnya kapal tug boat dan PT DOK Surabaya. Beberapa nakhoda tug boat yang berada di sekitar Dermaga Mirah menyatakan air laut di sekitar dermaga khususnya di lokasi berlabuhnya kapal tug boat dan PT DOK Surabaya terlihat hitam.


Sebelum kapal Kharisma terbalik kondisi air laut di sekitar Dermaga normal tidak terlihat gumpalan minyak hitam. Kalau saja ada hanya sedikit sekali jumlahnya.


"Tapi sekarang airnya terlihat hitam kelam. Bahkan sampai masuk ke dek-dek kapal. Padahal kalau hari biasa tidak seperti ini," kata nakhoda tug boat Sinar Mas M Onta kepada Media Indonesia, Selasa (25/12).


Kondisi ini membuat para awak kapal tidak bisa lagi mengonsumsi air laut yang biasanya dipergunakan untuk membersihkan kapal. Kini awak kapal terpaksa membeli air bersih yang dijual di sekitar dermaga untuk membersihkan kapal. "Bagaimana mengambil air laut, kondisinya hitam kelam," ujarnya.


Sementara itu, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Surabaya, mengambil sampel air laut yang tercemar minyak akibat terbaliknya kapal Kharisma.


Empat petugas BTKL menyusuri tumpahan minyak hingga radius 400 meter dari titik lokasi terbaliknya kapal di kawasan Dermaga Mirah.


Kepala Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia BBTKL, Arif Bintoro mengatakan selain menyusuri meluasnya tumpahan minyak ke laut, pihaknya juga mengambil sampel air laut yang tercemar dan tidak tercemar di 4 lokasi yakni di Dermaga Mirah, Berlian, Jamrud dan di titik dekat lokasi terbaliknya kapal.


"Sampel air yang tercemar atau tidak akan kami uji lab dan analisa secara kimia. Apakah sampel tersebut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem biota laut atau tidak," ujarnya. (FL/OL-06)


Tidak ada komentar: