08 Februari 2008

BBM Kapal Pendopo Cemari Laut

Tanggal : 8 Februari 2008
Sumber : http://202.155.15.208/koran_detail.asp?id=322450&kat_id=61

INDRAMAYU -- Perairan Indramayu, Jawa Barat, dalam bahaya pencemaran lingkungan. Ceceran bahan bakar minyak (BBM) akibat amukan api pada Kapal Tanker Motor (KMT) Pendopo milik PT Pertamina, menggenangi permukaan air laut hingga radius satu kilometer.


''Tumpahan minyak itu bukan berasal dari muatan kargo, tapi dari BBM kapal (MFO/marine fuel oil) di bagian buritan yang mengalami kebocoran. Kami menanganinya dengan memasang water oil boom (untuk melokalisasi tumpahan minyak) dan penggunaan dispersant (bahan pemecah minyak),'' ungkap General Manager PR PT Pertamina, Ifki Sukarya, saat dihubungi Republika, Selasa (5/2).


Kondisi kapal masih terbakar di bagian buritan karena bocornya tanki BBM tersebut. ''Kita berusaha sekuat mungking mencegah rambatan api ke bagian kargo yang bermuatan naphtha (bahan bakar minyak setengah jadi, red),'' kata Ifki.


Kepala Bagian Perlindungan Lingkungan Kesehatan Keselamatan Kerja (LK-3) PT Pertamina Unit Pengolahan (UP) VI Balongan, Suhendar Wijaya, mengaku sudah mengirim peralatan berupa navy boom untuk melokalisir tumpahan minyak sepanjang 600 meter dan oil cramer yang bisa menetralkan minyak. ''Semua peralatan itu sudah kita fungsikan,'' katanya.


Kapal MT Pendopo yang dinakhodai Yance Palele, merupakan kapal tenker terbesar milik Pertamina. Terbakar dan meledak pada Ahad (27/1) sekitar pukul 19.15 WIB.


Kapal naas itu sedang melakukan bongkar muat naphtha sebanyak 16.200 kiloliter di Single Buoy Morring (SBM) 35.000 yang terletak 12 mil laut dari Pelabuhan Khusus Balongan, Indramayu, ke kilang UP VI Balongan. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tapi 20 anak buah kapal (ABK), termasuk loading master (LM) yang bertugas mengatur muatan, mengalami shock dan luka bakar.


Sampai kemarin, sejumlah petugas dari LK-3 Pertamina UP VI Balongan, masih berusaha memadamkan kobaran api. ''Untuk saat ini hanya empat tugboat (kapal derek) yang memadamkan kobaran api di KMT Pendopo dengan water cooling,'' kata Ifki.


Pemindahan kapal


Sementara Komandan Pangkalan TNI angkatan Laut (Lanal) Cirebon, Letkol Laut (P) Denih Hendrata, yang memimpin operasi pemadaman kepada wartawan, mengatakan, pada Senin (4/1) upaya pemadaman dihentikan sementara dan hanya dilakukan pemantauan KMT Pendopo dari kejauhan. ''Semua pihak telah bekerja keras agar kobaran api segera dapat dipadamkan. Mereka yang terlibat dalam pemadaman itu merupakan ahli pemadaman minyak Pertamina,'' ujar Denih.

Mengenai langkah menggeser KMT Pendopo menjauhi lokasi pompa pengisian minyak mentah di SBM 35.000 dari pelabuhan khusus Balongan, menurut dia, adalah untuk menyelamatkan aset lain yang lebih penting. Sebab, bila api menjalar ke pipa penyaluran minyak dan kilang Balongan, maka kerugian yang timbul bisa lebih besar lagi.


Namun Kapolres Indramayu AKBP Syamsudin Djanieb menyesalkan terjadinya pemindahan posisi kapal ke daerah pantai Karangsong atau sekitar 7 mil dari posisi semula itu. Pasalnya, akan menyulitkan posisi polisi untuk melakukan penyelidikan lebih jauh atau penyebab terbakarnya KMP Pendopo.


Tidak ada komentar: